Tips: " Mencegah Timing Belt Putus"
19.55.00
By
aRie Mitsubishi Lampung
TIPS N TRIK
17
Komentar
Putusnya timing belt secara tiba-tiba memiliki efek samping atau akibat yang sangat buruk buat anda dan mobil yang dimiliki. Jika kondisi itu terjadi ketika mobil sedang dalam perjalanan, sudah pasti mobil akan mogok dan tak akan bisa kita gunakan untuk melanjutkan perjalana.
Hal ini disebabkan karena timing belt inilah yang berperan besar menentukan kerja mesin dengan memutar camshaft yang mengatur kapan saatnya katup membuka dan menutup selaras dengan naik turunnya piston. Jadi jika timing belt putus, maka kemungkinan besar akan menyebabkan kerusakan pada klep atau katup (bengkok atau patah) akibat tertabrak piston. Perbaikannya mesin harus di-overhaul.
Putusnya timing belt bisa membuat mesin harus di-overhaul, karena akibat dari kerusakan pada klep mesin. Sebenarnya kejadian putusnya timing belt secara mendadak itu bisa dihindari atau dicegah, karena perawatan komponen tersebut terbilang sangat sederhana. Perlu diketahui sebelumnya, sebagian besar kerusakan timing belt itu dipengaruhi oleh faktor usia. Sisanya, disebabkan terjadinya kesalahan saat pemasangan. Pemasangan yang terlalu keras atau kendor akan mempengaruhi daya tahan timing belt saat menjalankan tugasnya.
Sebelum akibat buruk dari putusnya timing belt itu terjadi pada anda, ada beberapa hal yang harus dilakukan pada komponen yang satu ini :
Pertama, perhatikan masa pakai timing belt dan gantilah secara berkala sesuai yang direkomendasikan pabrikan. Untuk mobil-mobil dengan bahan bakar bensin, penggantian bisa dilakukan setiap 40.000 sampai 60.000 km. Sementara untuk diesel, biasanya bisa dilakukan setiap 100.000 km. Bila mobil sering mengalami kemacetan dan membawa beban berat, sebaiknya waktu penggantian dilakukan lebih cepat dari angka-angka km yang disebutkan di atas.
Penggantian rutin timing belt pada bengkel resmi akan lebih baik. Kelebihan lain bila melakukan penggantian timing belt di bengkel resmi adalah karena pemasangan timing belt harus sesuai standar jadi tidak boleh sembarangan.
Kedua, perhatian khusus terhadap timing belt juga dapat kita lakukan dengan memeriksa ada tidaknya kebocoran oli mesin pada seal oli yang terdapat di crankshaft atau camshatf. Sebab, bila oli bocor dan mengenai timing belt, maka akan mempercepat getasnya komponen ini sehingga mudah putus lebih cepat.
Hal ini disebabkan karena timing belt inilah yang berperan besar menentukan kerja mesin dengan memutar camshaft yang mengatur kapan saatnya katup membuka dan menutup selaras dengan naik turunnya piston. Jadi jika timing belt putus, maka kemungkinan besar akan menyebabkan kerusakan pada klep atau katup (bengkok atau patah) akibat tertabrak piston. Perbaikannya mesin harus di-overhaul.
Putusnya timing belt bisa membuat mesin harus di-overhaul, karena akibat dari kerusakan pada klep mesin. Sebenarnya kejadian putusnya timing belt secara mendadak itu bisa dihindari atau dicegah, karena perawatan komponen tersebut terbilang sangat sederhana. Perlu diketahui sebelumnya, sebagian besar kerusakan timing belt itu dipengaruhi oleh faktor usia. Sisanya, disebabkan terjadinya kesalahan saat pemasangan. Pemasangan yang terlalu keras atau kendor akan mempengaruhi daya tahan timing belt saat menjalankan tugasnya.
Sebelum akibat buruk dari putusnya timing belt itu terjadi pada anda, ada beberapa hal yang harus dilakukan pada komponen yang satu ini :
Pertama, perhatikan masa pakai timing belt dan gantilah secara berkala sesuai yang direkomendasikan pabrikan. Untuk mobil-mobil dengan bahan bakar bensin, penggantian bisa dilakukan setiap 40.000 sampai 60.000 km. Sementara untuk diesel, biasanya bisa dilakukan setiap 100.000 km. Bila mobil sering mengalami kemacetan dan membawa beban berat, sebaiknya waktu penggantian dilakukan lebih cepat dari angka-angka km yang disebutkan di atas.
Penggantian rutin timing belt pada bengkel resmi akan lebih baik. Kelebihan lain bila melakukan penggantian timing belt di bengkel resmi adalah karena pemasangan timing belt harus sesuai standar jadi tidak boleh sembarangan.
Kedua, perhatian khusus terhadap timing belt juga dapat kita lakukan dengan memeriksa ada tidaknya kebocoran oli mesin pada seal oli yang terdapat di crankshaft atau camshatf. Sebab, bila oli bocor dan mengenai timing belt, maka akan mempercepat getasnya komponen ini sehingga mudah putus lebih cepat.
Gan kalo T120ss thn 1997 timiing beltnya putus bisa kena yg lainnya gak?
BalasHapusKena Klep,Piston dll
HapusMakanya T120ss ni peminatnya agak kurang, karna faktor putus temeng bel bermasalah, apakah tdk bisa di produksi yg putus temeng bel tdk bermasalah, saya penggemar Mitsubishi T120ss padahal. 🤔
Hapusl300 bensin putus timing belt kennakah
HapusBang, mau tny apakah strada triton HDX menggunakan timing belt?
BalasHapusGan, Punya saya Minibus T120ss buatan Adi Putro 2003, kalo putuh timingbelt langsung fatal ndak ya....?
BalasHapusT120SS (carburator) tahun 2006.. Klo timing belt putus fatal apa tidak ya..?
BalasHapusMitsubishi t120ss injeksi tahun 2013, kalau timing belt putus resikonya apa saja yan gan ??? Tks
BalasHapusBengkok klep
Hapusmohon maaf pak mau tanya nih .apakah mobil keluaran baru t120ss 2018 juga bermasalah jika timing bel nya putus? mohon jawabanya pak trima kasih
BalasHapusMas mobil colt 120 ss mulai tahun berapa kalau fenbelnya putus endak kena kelep nya makasih sebelum nya
BalasHapuscover timing belt pick up saya agak ke buka bagian atas krna dudukan tuk baut patah pada cover,apakah ada efek buruknya trhadap timing belt
BalasHapusDebu bisa masuk dan umur timingnya bisa pendek apa lagi kalau masuk kerikil
HapusMas mobil sya L300 thn 2010 fatal kh klw timing beltnya putus
BalasHapusMas,pick up saya colt t120ss injeksi 1.5 tahun 2011...kalau putus timing belt nya apakah merusak klepnya?
BalasHapusRekomendasi timing belt t120ss karbu 2001 bang
BalasHapusMobil saya t120 SS thn 2014 teming belnya putus apa kelep nya kena juga
BalasHapus