Menghilangkan Kebiasaan Anak Ngomong Jorok/kotor
Sepertinya ini sudah jadi kebiasaan baru, anak senang mengucapkan
kata-kata ‘jorok’ sehingga berulangkali mengulanginya. Kenapa anak
senang? Karena ia mendapatkan perhatian. Masalahnya, yang namanya
perhatian bukan hanya pelukan atau kasih sayang bentuk lain, tapi bisa
juga berarti kemarahan, teguran, hukuman, dll. Hal-hal yang terakhir
namanya perhatian negatif. Semakin ia mendapat perhatian, sudah tentu
perilaku ini semakin diulang.
Jadi bagaimana kalau mau mengurangi perilaku ini? Justru kurangi perhatian kepada perilaku ini. Cara kongkritnya dijelaskan berikut ini, ajak seluruh orang rumah untuk kompak melakukannya. Tiap kali anak menyebutkan kata-kata jorok, palingkan muka ke arah lain, jangan ajak anak bicara, pura-pura saja tak mendengar apapun. Mungkin di awal anak akan menjadi-jadi, tapi biarkan saja, sama sekali jangan diberi perhatian apapun. Nah nantinya kalau anak sudah selesai atau ketika anak mengucapkan kata lain yang netral atau baik, langsung kembali berikan perhatian yang positif, misalnya dengan mengajaknya mengobrol, tersenyum, membelai, dll. Dengan demikian anak akan jelas bahwa perilaku yang tadi (omong jorok) tak disukai, sementara omongan baiknya lebih disukai. Kalau tak tega untuk memalingkan muka, ada baiknya jangan memberikan teguran apapun. Sebaliknya, alihkan kata-katanya seakan Bunda tak mendengar apapun. Misalnya, ”Oh, tadi kamu bilang tongkat ya? Oh bukan? Maksudmu tomat?” Lagi-lagi setelah dia bicara yang lebih netral atau baik, berikan perhatian sebanyak mungkin. Ingat, semakin Bunda memberikan perhatian (walaupun bentuknya perhatian negatif) ketika anak bicara jorok, perilaku ini akan semakin diulang. Mumpung anak masih 3 tahunan, ini akan lebih mudah diubah daripada ketika dia besar nanti. OK!
sumber inspiratif : www.ibudanbalita.com
Jadi bagaimana kalau mau mengurangi perilaku ini? Justru kurangi perhatian kepada perilaku ini. Cara kongkritnya dijelaskan berikut ini, ajak seluruh orang rumah untuk kompak melakukannya. Tiap kali anak menyebutkan kata-kata jorok, palingkan muka ke arah lain, jangan ajak anak bicara, pura-pura saja tak mendengar apapun. Mungkin di awal anak akan menjadi-jadi, tapi biarkan saja, sama sekali jangan diberi perhatian apapun. Nah nantinya kalau anak sudah selesai atau ketika anak mengucapkan kata lain yang netral atau baik, langsung kembali berikan perhatian yang positif, misalnya dengan mengajaknya mengobrol, tersenyum, membelai, dll. Dengan demikian anak akan jelas bahwa perilaku yang tadi (omong jorok) tak disukai, sementara omongan baiknya lebih disukai. Kalau tak tega untuk memalingkan muka, ada baiknya jangan memberikan teguran apapun. Sebaliknya, alihkan kata-katanya seakan Bunda tak mendengar apapun. Misalnya, ”Oh, tadi kamu bilang tongkat ya? Oh bukan? Maksudmu tomat?” Lagi-lagi setelah dia bicara yang lebih netral atau baik, berikan perhatian sebanyak mungkin. Ingat, semakin Bunda memberikan perhatian (walaupun bentuknya perhatian negatif) ketika anak bicara jorok, perilaku ini akan semakin diulang. Mumpung anak masih 3 tahunan, ini akan lebih mudah diubah daripada ketika dia besar nanti. OK!
sumber inspiratif : www.ibudanbalita.com

0 Komentar:
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Anda